Tentang IP,DNS dan DHCP
1.
IP berarti Internet Protokol
2.
DNS (Domain Name System) atau dalam bahasa
Indonesia disebut Sistem Penamaan Domain adalah sebuah sistem yang menyimpan
informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar
(distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS
menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server yang
terhubung.
Cara Kerja DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke
IP address (memetakan). Di mana client DNS disebut dengan resolvers dan DNS
server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan
permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan
cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan
mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak
ditemukan. Proses tersebut dinamakan dengan Forward Lookup Query, yaitu
permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
3.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang
memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server,
sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.
a. Cara Kerja DHCP
b. DHCP menggunakan 4 tahapan proses
untuk memberikan konfigurasi nomor IP, antara lain:
c. IP Least Request
d. Client meminta nomor IP ke server
(Broadcast mencari DHCP server).
e. IP Least Offer
f. DHCP server (bisa satu atau lebih
server jika memang ada) yang mempunyai no IP
memberikan penawaran ke client
tersebut.
g. IP Lease Selection
h. Client memilih penawaran DHCP Server
yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui
peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
i.
IP Lease Acknowledge
j.
DHCP Server
yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan
informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client
melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client
dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik
tawarannya kembali.
Kesimpulan
- DHCP merupakan protocol yang dipakai untuk pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan atau lebih.
- Jika non DHCP, pemberian alamat IP diset secara manual satu per satu ke seluruh komputer yang terkoneksi dengan jaringan.
- Jika menggunakan DHCP, seluruh host yng tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP sehingga memudahkan administrator dalam penangan jaringan.
- Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP seperti default gateway dan DNS server.
- DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian host name terhadap IP address di Internet.
- Pada DNS client (resolver) mengirimkan queries ke Name Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan dan memetakan nama komputer ke IP address Domain Name Space yang merupakan pengelompokan secara hirarki yang terbagi atas root-level domains, top-level domains, second-level domains, dan host names.
- OS Linux Debian $.0 dapat dunakan untuk melakukan konfigurasi DNS dan DHCP server karena implementasinya yang mudah dan compatible dengan jaringan yang biasa kita gunakan.
- DHCP3-server adalah salah satu software support yang membantu pengalokasian alamat IP dalam system jaringan. Sementara Bind9 adalah open source software DNS server yang paling terkenal dikalangan Linuxer, yang fungsinya untuk menunjang pengkonfigurasian DNS dalam suatu jaringan.
1 komentar:
oh ia rahma makasih dah mampir and linknya pdfnya..
Posting Komentar